Cinematic Whoop yang saat ini sedang trending dan juga wajib dimiliki oleh setiap pilot FPV Drone karena untuk mendapatkan footage di tempat-tempat yang sempit dan banyak celah untuk dimasuki sangatlah memungkinkan ketimbang drone aerial ataupun drone freestyle.
Rata-rata Cinewhoop adalah drone berukuran 3″ dan memiliki pelindung propeller atau ducted yang dapat dipasang sebuah action cam dengan angle fpv cam yang rendah sekitar 10 derajat saja. Seperti yang kita tau untuk drone freestyle ataupun race derajat kemiringan camera fpv adalah sekitar 20-45 derajat.
Sebetulnya istilah “Cine” sudah diterapkan pada micro drone dari ukuran 65mm-85mm dan sampai yang ukuran 3-4inch sekarang ini. Di Indonesia yang Kami tau pertama kali build cinewhoop adalah Guru Besar MDRI yaitu Om Nand. Beliau menggunakan micin MDRI 65mm ducted dengan board yg sudah diflash dan motor yang sudah dituned maksimal sehingga dapat menggendong sebuah Caddx Turtle V1 dan V2 saat itu seperti video di bawah ini.
Untuk ukuran 3″ yang pertama populer adalah keluaran Shendron Squirts dengan ducted yang terbuat dari bahan 3D Printing. Seiring dengan kepopuleran Shendron saat ini sudah banyak sekali frame cinewhoop yang beredar di pasaran dengan bobot yang lebih ringan dari keluaran Shendron di awal keluarnya versi Squirts.
Di Indonesia saat ini yang sedang banyak dibuild adalah dari quad Eachine Tyro 79-up dengan mengganti frame menggunakan frame Reptile Cloud 149. Sebuah cinewhoop yang cukup terjangkau mengingat untuk membuat sebuah cinewhoop 3″ dapat lumayan menguras kantong.
Selain untuk sekedar hobby untuk mengambil footage-footage keren, saat ini cinewhoop sudah banyak digunakan juga untuk tujuan komersil seperti video clip, promosi produk atau tempat, dan juga film.
Jadi penasaran dengan “berapa sih budget untuk build sebuah cinewhoop?” Kita akan bahas di artikel lain ya.