Produk Yang Paling Banyak Dibicarakan di Tahun 2019

Selain banyaknya bertebaran di lini masa social media baik itu facebook dan youtube tentang kumpulan footage-footage terbang selama tahun 2019. Nah di penghujung akhir Tahun 2019 ini, kita akan coba recap ya apa saja yang paling banyak dibicarakan di social media selama tahun 2019 yang tentu saja berkaitan dengan drone dong yang pasti.

Micin HD

Walau mungkin ga terlalu di awal tahun tren Micin HD ini atau malah mungkin dari sekitar september 2018, tapi coba kita sodorkan sebagai yang pertama ya sebagai drone yang paling rame dibicarakan di awal tahun 2019. Adalah Suhu Besar MDRI (Om Nand) yang pertama ramaikan linimasa Group Micro Drone Race Indonesia di Facebook dengan postingan video Micin HD versi MDRI yang gendong Caddx Turtle V1 atau V2 ya? Posting videonya langsung rame karena ternyata si imut micin brushed 65mm ducted dengan batre 1s bisa hasilkan rekaman video yang adem dan bening di mata, tidak seperti micin biasanya yang banyak static. Makin lama makin banyak bermunculan postingan tentang Micin HD, dari yang versi budget ngepas sampe yang budget sultan. Nah om Jeff Pilot Nakal sempet juga buat tutor bagaimana merakit Micin Brushed 1s menggunakan Caddx Turtle.

Toothpick

Disebut frame model tusuk gigi karena memiliki postur yang ramping dengan arm yang memang seperti tusuk gigi karena kecilnya adalah yang berikutnya ramai dibicarakan. Terinspirasi dari ide Kabab FPV yang kemudian mulai banyak juga disukai oleh pilot-pilot di dalam negeri. Mulai dari Sailfly dan akhirnya produsen frame lokal seperti Rajawali juga mengeluarkan frame produk tusuk giginya. Tidak hanya menggendong camera fpv biasa, bahkan banyak juga yang menggunakan camera HD.

RotorBuilds

Jumper T16

Siapa yang tidak kenal dengan merek dagang Jumper di Indonesia? apalagi miciner pasti rata-rata sangat kenal dekat dengan merek ini. Ya! Jumper, yang biasanya paling banyak dicari selain pengguna remotenya banyak juga yang menggunakan modul multiprotokol JP4-in-1 untuk dipasangkan di remote yang berbasis OpenTX seperti Taranis agar bisa menerbangkan micin tanpa harus mengganti atau membeli remote yang support protokol Bayang. Jumper T16 dan kemudian menyusul T16 Pro adalah seperti pencerahan hati dan dompet pilot-pilot agar memiliki sebuah remote multi protokol dan bisa dipasangkan modul TBS Crossfire juga untuk pecinta RSSI 99%. Selain “terjangkau” bentuk dan fungsi Jumper T16 juga sangat disukai bahkan oleh Joshua Bardwell juga digunakan sebagai “daily driver” membuat banyak pilot yang kemudian beralih ke remote ini.

RC-Wings

DJI Mavic Mini

Dengan banyaknya keluar bocoran prototype DJI Mavic Mini di sosial media karena ukuran dan gimbalnya, membuat beberapa pengguna dan seller DJI Spark sempat heboh dengan banting harga jual Spark seken dan barunya karena DJI Mavic Mini ini digadang-gadang sebagai “senjata pembunuh” Spark, karena ukuran yang tidak jauh bahkan lebih kecil dari Spark dan juga gimbal yang diklaim lebih bagus dari Spark yang hanya memiliki dua mode.

Gopro Hero 7 (Hypersmooth) & Dji Osmo (Rocksteady)

Untuk video hasil terbang yang lebih smooth selain teknik terbang dari pilotnya, saat ini dengan mudah dapat dibantu oleh action cam yang dapat menghilangkan guncangan/shaky dengan fitur Hypersmooth pada Gopro Hero 7 Black dan juga kompetitornya DJI Osmo yang memiliki peredam guncangan videonya yaitu Rocksteady. Harus diperhatikan untuk Gopro Hero 7, yang memiliki fitur Hypersmooth adalah Hero 7 Black, bukan yg White atau Silver.

VideoProc

Cinewhoop

Cinematic Whoop yang saat ini sedang trending dan juga wajib dimiliki oleh setiap pilot FPV Drone karena untuk mendapatkan footage di tempat-tempat yang sempit dan banyak celah untuk dimasuki sangatlah memungkinkan ketimbang drone aerial ataupun drone freestyle. Rata-rata Cinewhoop adalah drone berukuran 3″ dan memiliki pelindung propeller atau ducted yang dapat dipasang sebuah action cam dengan angle fpv cam yang rendah sekitar 10 derajat saja. Seperti yang kita tau untuk drone freestyle ataupun race derajat kemiringan camera fpv adalah sekitar 20-45 derajat.

Diatone

DJI FPV

Akan berakhirkah era FPV Analog dengan hadirnya FPV Digital? Digital FPV Sytem yang disodorkan oleh DJI seakan menjadi ancaman yang menakutkan untuk industri FPV Analog ternyata tidak sampai signifikan menakutkannya. Masih banyak penikmat FPV analog yang masih merasa enjoy dengan tampilan khas static analog. Dan untuk video recording toh ternyata pilot yang hijrah ke digital pun masih banyak yang menggunakan action cam yang sama dengan yang digunakan oleh pilot analog. Apakah akan berakhir era FPV analog? Mungkin iya dan mungkin tidak di 2-3 tahun ini.

DJI

ORQA FPV One

Sebenarnya tidak terlalu banyak juga seliweran di lini masa social media di indonesia tentang produk ini, cuma tetep akan kita bahas di artikel ini. Sebuah startup yang berdiri di Osijek-Kroasia yang terdiri dari para pencinta FPV Drone menawarkan sebuah Premium Goggles yang mereka gadang-gadang sebagai premium goggles yang memiliki fitur yang paling lengkap dan canggih ketimbang Fatshark HDO sekalipun. Hal ‘kecil’ seperti On/Off power button yang dianggap tidak terlalu penting menurut Fatshark pun mereka sematkan, ditambah resolusi dan layar yg lebih scrisp dan besar Orqa juga miliki. Akan kita bahas lebih lengkap nanti di artikel khusus Orqa ini ya teman-teman.

DefianceRC

Skyzone

Juga, selain Orqa yang banyak fitur mumpuni dan banyak mendengar saran dan kritik dari komunitas-komunitas Pilot FPV adalah Skyzone yang menawarkan goggles baru mereka dari Skyzone Sky02 sampai Skyzone Sky03O(Oled). Untuk goggles keluaran Skyzone banyak ditemui dan dimiliki oleh pilot-pilot FPV di Indonesia. Selain harga yang lebih terjangkau, Skyzone juga memiliki kelebihannya masing-masing. Seperti built-in receiver modul yang baik, layar yang jernih,head tracker, race mode, dan lain-lain.

Banggood

HDO 2

Merasa pamor HDO menurun karena banyak produk dari kompetitor yang lebih banyak dipilih karena fitur dan kelebihannya masing-masing seperti Orqa, Skyzone, dan lainnya. Fatshark tidak tinggal diam dan akhirnya mengeluarkan produk successor dari produk unggulannya terdahulu yaitu Fatshark HDO2. Menawarkan fitur-fitur unggulannya seperti layar Oled, fokus lensa dan IPD yang dapat diubah, lengkung faceplate yang dapat diatur, rasio gambar yang dapat dipilih, power button dan berbagai fitur-fitur unggulan lainnya.

GetFPV

BetaFPV Meteor

Micin brushless terbaru dari BetaFPV yang dikeluarkan di akhir tahun 2019 adalah BetaFPV Meteor 65mm. Salah satu micin yang juga mengenalkan konektor batre 1s terbaru yaitu type BT2.0 yang direncakan akan mengganti konektor type PH2.0 kedepannya yang diharapkan akan lebih memiliki konektor daya yang lebih baik. Akan semakin banyak pilihan micin brushless yang dapat dipakai untuk race ya nantinya.

BetaFPV

 

Mohon maaf kalau misal ada item yang terlewat atau salah posisi urutannya ya guys, soalnya ini kita recap dari hasil search di Group Facebook MDRI, Group DJI Spark Indonesia, dan juga artikel-artikel yang beredar. komen ya Guys klo misal kita ada yang kelewat itemsnya.