Ducted drone awalnya adalah frame yang digunakan untuk micro drone atau yang sering kita sebut di Indonesia dengan istilah micin. Tujuan utamanya adalah agar drone micro ini dapat dengan lebih aman untuk diterbangkan dan lebih aman ketika menabrak sesuatu tanpa merusak objek yang ditabrak.
Evolusi micin pun bukan hanya sekedar untuk balap dan blusukan ke tempat-tempat sempit menggunakan camera FPV bawaan saja, tapi semakin dibutuhkan hasil lebih baik untuk video footage yang dihasilkan seperti video dengan kualitas High Definition(HD) atau biasa disebut cinewhoop.
Seiring kebutuhan dan trend yang berkembang, ukuran cinewhoop dari yang awalnya menggunakan battery 1s untuk 65mm hingga cinewhoop yang menggunakan battery ukuran 6s. Semakin besar ukuran dari cinewhoop maka akan berbanding lurus juga berat dari cinewhoop tersebut.
Meskipun baik dari ukuran terkecil hingga ukuran terbesar(4 inchi) dari cinewhoop ini pasti menggunakan ducted/propeller guard, tapi apakah benar dengan menggunakan ducted akan lebih aman apabila diterbangkan dekat khalayak umum? seperti peliputan acara nikahan, ceremonial, konser musik dan lainnya baik indoor ataupun outdoor.
Sebelum kita bahas aman atau tidaknya penggunakan cinewhoop, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu karakteristik dari drone ducted ini.
- Penggunaan lebih diutamakan untuk indoor.
- Kurang lincah untuk freestyle seperti flip dan roll karena memang diperuntukan untuk cinematic.
- Drone ducted memiliki kecenderungan(atau kemungkinan?) untuk menempel pada objek saat terjadi benturan. Ini dikarenakan adanya proses PID Loop pada flight controller(FC) otomatis akan mentrigger sehingga motor akan berakselerasi semakin kencang walau tidak dilakukan throttle up pada remote(mohon koreksi ya klo salah) Sehingga otomatis akan menyedot semua objek yang ada didekat drone tersebut. Kami sering melihat cinewhoop yang apabila menabrak tembok dia terbalik menempel di tembok tersebut seperti cicak kebayang klo kena rambut atau muka, sehingga kesigapan pilot utk disarming sangat diperlukan.
Dari karakteristik di atas terlebih point ke 3, apakah cinewhoop ukuran aman digunakan di dekat dengan khalayak ramai?
Berikut adalah contoh dari gimana bahayanya penggunaan cinewhoop ketika menabrak dan menyedot objek yang ada di dekat propeller.
Kebayang ya klo misal kena kepala, rambut atau muka? dari kejadian itu aja selain tangan yg luka, polo shirt pun sobek, perut juga luka.
Lalu bagaimana dengan yang type Pusher yang saat ini sedang menjadi trend apakah aman karena propeller terhalang?
Ok kita bahas sedikit yuk cinewhoop type pusher ini, type pusher ini pertama kali diperkenalkan oleh Tony ‘Ummagawd’ Tibajia yang mana klo dilihat dari perbedaan dengan cinewhoop lain adalah posisi frame yang dibalik seperti gambar di bawah ini.
gimana apakah lebih aman juga karena ukurannya yang hanya 2,5″ ini dan kemungkinan ketika menabrak tidak akan menyedot seperti cinewhoop konvensional lain?
Klo menurut MinQuad sih, tetap untuk aman atau tidaknya kita mesti bijak dalam memilih penggunaan cinewhoop kita, untuk indoor seperti wedding atau acara lainnya tapi dalam ruangan yang ramai sebaiknya dihindari menggunakan cinewhoop dengan bobot yg lebih dari 200gr yang menggunakan batre minimal 850mah sampai 1500mah.
Gunakan cinewhoop yang lebih kecil seperti pusher Umma95 atau micin 65mm HD untuk memperkecil bahayanya.
Jadi artikel ini bukan untuk membatasi kreasi kita dengan cinewhoop ya, hanya agar kita lebih aware dengan bahaya yang dapat terjadi karena faktor manusia atau alat itu sendiri.
Happy flying with full responsibility and safe ya semua..cheers!!!